Kamis, 15 Maret 2012

Sajak Tak Terduga: Lelaki Perindu


Lelaki Perindu
Oleh: Aswary Agansya

Lelaki perindu itu adalah aku. Ya, aku yang selama ini diam-diam menyimpan perasaan kepadamu wahai gadis. Memang tidak ada yang tahu sejak kapan perasaan bertajuk "Cinta" itu tersemat di hatiku, kecuali hanya aku dan Tuhanku.

Lelaki perindu itu adalah aku. Ya, aku yang sejak dulu tidak pernah berani mengungkapkan perasaanku padamu wahai gadis. Jangankan mengungkapkan perasaan itu, menatap matamu saja aku benar-benar tidak pernah sanggup. Entahlah! Aku amat sangat tidak mengerti dengan perasaanku yang satu ini.

Lelaki perindu itu adalah aku. Ya, akulah pemuda itu. Yang secara duniawi tidak pantas mencintaimu. Yang secara duniawi melanggar etika untuk menyayangimu. Sekali lagi aku tak tahu mengapa Tuhan menyematkan perasaan itu padaku yang jelas-jelas tidak pernah pantas bersanding denganmu wahai gadis bersuara merdu.

Lelaki perindu itu adalah aku. Ya, hanya aku yang memiliki rindu sebesar ini padamu. Kusadari tak hanya aku pemuda yang merindukanmu, masih banyak pemuda lain di luar sana yang memiliki perasaan serupa denganku. Tapi perlu kau ingat, tak akan pernah ada yang mengalahkan rasa rinduku padamu. Aku juga sadar tak hanya aku pemuda yang mengharapkanmu, masih banyak pemuda di luar sana yang berlomba-lomba merebut hatimu. Tapi perlu kau ingat, hanya akulah pemuda yang tetap setia mengharapkan hatimu walau kau tak pernah peduli padaku.

Oh sungguh! Lelaki Perindu benar-benar sayang padamu.

***
Sampang, 15 Maret 2012
Menjelang senja