Dear Fi,
Bila seorang pujangga menganggap mawar adalah lambang cinta, maka bagiku ATS adalah awal kedatangan cinta. Iya, tempat sederhana itu adalah awal hadirnya sebuah rasa di sini, di hatiku.
Mata ini masih ingat betul bagaiamana pertama kali melihatmu di pelataran ruang kelas. Senyummu yang menawan telah meluluhkan hatiku yang sedang sepi kala itu. Ya, walau mungkin sebenarnya kau bukan tersenyum kepadaku dan untukku. Dalam hitungan detik aku langsung terkesima melihatmu.
Namun, saat itu pula hatiku kembali ciut. Tahukah mengapa? Karena aku melihatmu bersanding dengan seorang guru muda yang belakangan ini aku ketahui adalah kakakmu sendiri. Sungguh malu bila aku mengingat momen itu, iya benar-benar malu, Fi.
Terkadang ingin rasanya aku mengulurkan tangan kananku untuk berkenalan denganmu, namun untuk kesekian kalinya aku merasa malu dan malu. Aku takut apa yang tengah memenuhi ruang hatiku tak sesuai dengan kenyataan hidup. Ya, aku takut uluran tanganku kau hiraukan. Kuputuskan saja mengurungkan niat itu. Mengagumimu dari jauh.
Waktu pun terus berjalan. Beberapa kesempatan seringkali kumelihat wajahmu dari kejauhan, dari lantai dua beranda sekolah tepatnya. Kau begitu mempesona saat bercanda dengan beberapa siswa. Aku berandai-andai bagaimana rasanya bercanda denganmu. Mungkin saja rasa sakit hati yang pernah aku alami akan benar-benar hilang dan berganti keceriaan. Entahlah, yang jelas aku memang sering memperhatikan perangaimu dari kejauhan.
Dan betapa bodohnya aku saat mengetahui siapa yang sering mengLike statusku di media sosial facebook. Betapa kagetnya aku tatkala kaulah itu, Fi. Ya, itu benar-benar kamu. Aku merasa mendapat durian runtuh tatkala mengetahui keajaiban itu. Makanya aku memberanikan diri menanyakan beberapa hal sama kamu. Dan itulah awal perbincanganku dengan gadis yang selama ini aku kagumi. Yaitu kamu Fi.
Fi, jika aku boleh meminta sesuatu, izinkanlah aku menitipkan sesuatu sama kamu, sebuah Prososal Cintaku. Ya, aku ingin mengajukan proposal cintaku sama kamu Fi. Berharap akan kau ACC nanti. Boleh kan? :)
Aku sadar bahwa akh bukanlah pemuda yang sempurna. Maka dari itu aku ingin menjadikanmu sebagai penyempurna dalam hidupku. Begitu juga aku, akan berusaha menjadi penyempurna dalam hidupmu. Bukankah seringkali kita dengar sebuah istilah bahwa “Lelaki sejati adalah yang berani melamar pujaan hatinya”, itulah yang aku usahakan saat ini Fi. Tolong beri aku kesempatan itu. Kesempatan menjadi pendampingmu.
ttd: pengagummu
Kamar Inspirasi, Ramadhan-29072014.
Menjelang senja…
Tanah Garam, Madura.
***
Bila seorang pujangga menganggap mawar adalah lambang cinta, maka bagiku ATS adalah awal kedatangan cinta. Iya, tempat sederhana itu adalah awal hadirnya sebuah rasa di sini, di hatiku.
Mata ini masih ingat betul bagaiamana pertama kali melihatmu di pelataran ruang kelas. Senyummu yang menawan telah meluluhkan hatiku yang sedang sepi kala itu. Ya, walau mungkin sebenarnya kau bukan tersenyum kepadaku dan untukku. Dalam hitungan detik aku langsung terkesima melihatmu.
Namun, saat itu pula hatiku kembali ciut. Tahukah mengapa? Karena aku melihatmu bersanding dengan seorang guru muda yang belakangan ini aku ketahui adalah kakakmu sendiri. Sungguh malu bila aku mengingat momen itu, iya benar-benar malu, Fi.
Terkadang ingin rasanya aku mengulurkan tangan kananku untuk berkenalan denganmu, namun untuk kesekian kalinya aku merasa malu dan malu. Aku takut apa yang tengah memenuhi ruang hatiku tak sesuai dengan kenyataan hidup. Ya, aku takut uluran tanganku kau hiraukan. Kuputuskan saja mengurungkan niat itu. Mengagumimu dari jauh.
Waktu pun terus berjalan. Beberapa kesempatan seringkali kumelihat wajahmu dari kejauhan, dari lantai dua beranda sekolah tepatnya. Kau begitu mempesona saat bercanda dengan beberapa siswa. Aku berandai-andai bagaimana rasanya bercanda denganmu. Mungkin saja rasa sakit hati yang pernah aku alami akan benar-benar hilang dan berganti keceriaan. Entahlah, yang jelas aku memang sering memperhatikan perangaimu dari kejauhan.
Dan betapa bodohnya aku saat mengetahui siapa yang sering mengLike statusku di media sosial facebook. Betapa kagetnya aku tatkala kaulah itu, Fi. Ya, itu benar-benar kamu. Aku merasa mendapat durian runtuh tatkala mengetahui keajaiban itu. Makanya aku memberanikan diri menanyakan beberapa hal sama kamu. Dan itulah awal perbincanganku dengan gadis yang selama ini aku kagumi. Yaitu kamu Fi.
Fi, jika aku boleh meminta sesuatu, izinkanlah aku menitipkan sesuatu sama kamu, sebuah Prososal Cintaku. Ya, aku ingin mengajukan proposal cintaku sama kamu Fi. Berharap akan kau ACC nanti. Boleh kan? :)
Aku sadar bahwa akh bukanlah pemuda yang sempurna. Maka dari itu aku ingin menjadikanmu sebagai penyempurna dalam hidupku. Begitu juga aku, akan berusaha menjadi penyempurna dalam hidupmu. Bukankah seringkali kita dengar sebuah istilah bahwa “Lelaki sejati adalah yang berani melamar pujaan hatinya”, itulah yang aku usahakan saat ini Fi. Tolong beri aku kesempatan itu. Kesempatan menjadi pendampingmu.
ttd: pengagummu
Kamar Inspirasi, Ramadhan-29072014.
Menjelang senja…
Tanah Garam, Madura.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar