Selasa, 29 Desember 2015

Catatan Perjalanan: Jejak Desember (Part 1)

Liburan. Siapa yang tak senang bila mendengar kata liburan di telinganya? Aku yakin semua orang akan berjingkrak-jingkrak kegirangan untuk menyambutnya. Dengan liburan, akan ada momen spesial yang akan tercipta. Dengan berlibur, otak akan menjadi lebih segar. Mungkin seperti itulah yang kurasakan dalam liburan kali ini.

Kebetulan Desember tahun ini banyak momen spesial yang membuatku bahagia saat menyambutnya. Dan kali ini aku akan mengurai beberapa momen spesial yang kualami selama bulan terakhir di tahun 2015 ini, apa aja? Yuuuukk...

Senin, 21 Desember 2015...
Selain bulan penuh liburan, Desember adalah bulan paling spesial untuk kota kecilku. ~Kok gitu? Ya, tepat bulan Desember 2015 kota Sampang merayakan hari jadinya yang ke 392 tahun. Begitu banyak hiburan yang disuguhkan untuk menyambut kemeriahannya. Mulai dari pawai, lomba-lomba, hingga bazar buku murah pun ada. Inilah yang menjadi salah satu hiburan menarik untuk warga kabupaten Sampang.

Dari kesekian acara yang ada, yang cukup menarik perhatianku adalah pesta buku murah yang diadakan di depan Perpusda Sampang. Hahaha... maklum, rasanya kedua mataku langsung membulat sekaligus terbelalak saat melihat buku murah. Diskon besar-besaran!

Acara pesta buku ini dilaksanakan dari tanggal 19-23 Desember 2015 mulai dari pukul 07.00 pagi sampai pukul 21.00 WIB. Dan begitu mendengar kabar ada pesta buku murah, tanpa pikir panjang aku langsung tancap sepeda ke lokasi acara.

Sejujurnya, seandainya saat itu aku punya banyak uang, mungkin aku akan borong banyak buku. Bagaimana tidak, aku sampai pusing memilih buku yang mana untuk kubeli. Aku benar-benar ingin membaca semuanya. lebay ah! :D karena memang banyak buku teman-teman penulis yang kukenal.


Sabtu, 26 Desember 2015.
Untuk hari ini, aku hanya jalan-jalan sekitar Kabupaten Sampang aja. Itu pun karena diajak teman dari Surabaya yang ingin mengenal Madura. Jadwal awal sih ke rumah teman, ke pantai camplong, makan siang di rumah makan Asela, gua lebar, dan air terjun Toroan. Namun, karena waktunya tidak cukup, akhirnya hanya ke beberapa trmpat saja.

Pertama, aku mengantar keluarga Januar (temanku yang datang dari Surabaya) ke rumah Nanaz. FYI, Janu datang ke Sampang sebenarnya untuk menjenguk Istri Nanaz yang baru saja melahirkan anak pertama. Jadi sekalian jalan-jalan katanya. Perjalanan yang cukup macet membuat keluarga Januar tiba di Sampang pukul 10.30 wib dan langsung singgah di rumah Nanaz.

Baru pukul 12.00 siang kami keluar dari rumah Nanaz menuju arah timur kota, tepatnya ke Jalan Sejati, Camplong. Rumah makan Asela adalah pilihan utamanya untuk mengisi perut yang sudah keroncongan. Hahaha...

Tahun ini rumah makan Asela memang tengah menjadi buah bibir di kalangan masyarakat Madura, sebab, sejak adanya penambahan tempat makan yang menjorok ke pantai, daya tarik rumah makan ini mampu menarik perhatian. Banyak muda mudi yang makan sambil menikmati senja (ini memang daya tarik utama) sehingga bagi mereka tampak seperti berada di pulau dewata. Semburat warna jingga yang dilukiskan langit mampu menciptakan suasana romantis bagi mereka yang ingin mendapatkan suasana berbeda dari sebelum-sebelumnya.

Setelah makan, kami lanjut menuju patai Camplong. Hari itu pengunjung yang datang lumayan banyak jika dibabdingkan dengan hari-hari biasanya. Mungkin karena musim liburan kali ya. Adik Januar tampak senang ketika kakinya menapak air pantai yang sedang pasang. Mereka berdua mandi dan bermain air tanpa menghiraukan cuaca yang masih terik. Aku hanya bisa tersenyum menemani mereka dari bibir pantai.

Ketiga, sekitar pukul 16.00 wib kami balik lagi ke arah timur Camplong untuk menuju desa Tanjung, tepatnya ke pasar tradisional desa Tanjung. Sore hari memang waktu tersibuk bagi warga desa Tanjung karena saat itu banyak warga yang menjual ikan segar hasil dari melautnya. Mayoritas warga desa Tanjung memang bekerja sebagai nelayan. Tak sedikit warga yang tengah melewati jalan Tanjung akan singgah untuk membeli ikan segar untuk dibawa pulang.

Itulah pengalamanku menikmati liburan Desember ini. Masih ada beberapa tempat lagi yang belum aku tulis, dan rencananya akan aku posting nanti di edisi selanjutnya...

Tanah Garam, 29 Desember 2015.
Tengah Malam

***

 (Salah satu sudut di rumah makan Asela)



 (Foto bareng keluarga Januar)

Rabu, 16 Desember 2015

Info Untuk Keluarga Kampus Fiksi 13


Hai gaeeess....!

Apa kabar...??? Masih sibuk mikirin mantan? Huahahahaha...!!!
Keluarga KF13 mau ngadain event menarik nih (khusus anggota KF13 aja loh ya, ingat!) Yaitu kita bakalan buat antologi cerpen nih. Penasaran? Simak ketentuan-ketentuannya yaa....

1. Event ini HANYA dan WAJIB untuk seluruh anggota KF13. :D
 

2. Tema cerpen: CINTA ( cinta secara universal ya. Boleh nyastra, pop atau apalah-apalah, yang penting harus ikutan :D)
 

3. Panjang cerpen 5-12 halaman dengan ketentuan kertas A4 1,5 spasi, font TNR 12 margin standar.
 

4. Sertakan biodata singkat di akhir cerpenmu secara narasi, maksimal 1 paragraf saja.
 

5. Kirim cerpenmu selambat-lambatnya 31 Desember 2015 ke email: kampusfiksi13@gmail.com dengan subjek: EventKF13_judul cerpen_nama penulis contoh: EventKF13_Love Mantan_Aswary Agansya
 

6. Jangan lupa, cerpen harus baru dan belum pernah diterbitkan di media manapun.
 

7. Berhubung buku ini nantinya diterbitkan secara indie, jadi tenang aja nggak ada yang namanya penolakan naskah, dan yang terpenting gratis pula. Huahahahaha... (masalah desain cover dan layout sudah ditanggung cowok kece sekelas KF13, Bang Gin Ginanjar).

So, silakan siapkan cerpenmu ya gaes. Jangan sia-siakan kesempatan keren ini ya...!
Yakin nih nggak mau sebuku sama keluarga KF13

copas dari blog Kampus Fiksi 13