Kamis, 19 Januari 2012

Sahabatku Benar-Benar Telah...


*Sebenarnya aku membuat tulisan ini sejak tgl 22 Desember 2011 namun baru sempat posting.....
cekidot....*


Allah Maha Besar. Segala sesuatu yang terjadi dalam dunia ini adalah kehendakNYA. Manusia tidak punya daya apa-apa dalam melakukan sesuatu tanpa restu Allah. Begitu juga urusan rejeki, jodoh dan maut, sama sekali manusia tidak dapat menebaknya walau hanya sebutir pasir sekalipun.

Tulisan ini kubuat untuk mengenang SAHABAT yang telah kuanggap sebagai SAUDARAKU sendiri. Ya, sahabat yang selama ini kurindukan raganya, kurindukan gelak tawanya, kurindukan suaranya, dan kurindukan candanya. Agung Wisnu Saputra, begitu nama lengkap pemuda itu. Bagiku Agung adalah sahabat terbaik dan terunik di dunia, karena kala aku sedih, dia mampu menghiburku dengan leluconnya. Saat aku sendiri, dia mampu menemaniku di rumahku yang sepi. Jangankan makan bersama, tidur dan jalan-jalan pun kami selalu bersama. Hampir 10 tahun persahabatan kami terjalin indah, mulai SMP, SMA hingga sekarang.

Kebersamaan kami terpecah Agustus 2010 lalu karena Agung memutuskan hijrah ke kota Kediri dengan alasan hendak mencari pekerjaan. Sebenarnya kami 4 sekawan (Aku, Lian, dan Anas) tidak merelakan Agung hijrah ke Kediri, namun hal tersebut merupakan keputusan bulat seorang Agung, ya kami pun mencoba ikhlas. Apalagi saat Agung berkata,

"Tenang sobat. Aku pergi untuk kembali. Aku ke Kediri mau menjemput kesuksesan. Kelak kalau kita sukses, kita tunjukkan pada dunia bahwa kita layak mendapatkannya."

kami pun berpisah. Waktu berselang, komunikasi kami juga hampir terputus karena Agung masih tidak punya Handphone kala itu. Komunikasi kami pun hanya bisa berlanjut melalui facebook. Yap, hanya facebooklah satu-satunya media yang dapat kami gunakan.

Alhamdulilah setahun di Kediri, Agung sudah menunjukkan sayap kesuksesannya. Ia mulai bisa punya tabungan di Bank, bisa beli Hp, sepeda gunung, dll. Hal itu membuatku ikut senang. Bahkan Agung pernah mengabariku bahwa tahun depan akan melanjutkan pendidikan jenjang kuliah, subhanallah besar sekali semangat sahabatku itu.

Nah, dua atau tiga hari yang lalu (19 Desember 2011) Agung mengabariku bahwa dia akan pulang liburan ke Madura sekaligus menikmati malam tahun baru bersama para sahabatnya. Aku, Lian, dan Anas benar-benar gembira mendapati kabar tersebut. Akan tetapi, tiba-tiba sesuatu terjadi pada sahabatku yang lucu itu. Apakah gerangan yang terjadi??

"Mas Agung sudah meninggal," tulisan itu nyangkut di handphone jadulku tadi malam (tepat di hari ibu, 22 Desember 2011).

Aku shock. Tidak percaya. Akhirnya kucoba telepon Agung, kebetulan yang mengangkat adik perempuannya. Dengan sangat runtut sang adik menceritakan peristiwa naas yang menimpa sahabatku itu. Ternyata sahabatku yang super lucu benar-benar telah meninggalkan dunia ini. Air mataku tak terelakkan lagi membasahi pipi. Aku menangis sejadi-jadinya, begitu pula Anas, Lian dan Ibuku yang telah menganggap Agung sebagai putranya sendiri.

Allah... Secepat inikah dia pergi?. Aku tak bisa berkata apa-apa lagi, selain semoga Agung sahabatku diterima di sisi-Nya, segala amal ibadahnya diterima oleh ALLAH SWT. Hanya doa yang dapat kukirim buat sahabatku itu. Dan yang paling pasti, walau aku TIDAK DAPAT melihat wajah terakirnya, kenangan bersama seorang Agung tak akan pernah kulupakan sepanjang hidup. Innalillahi wa innailaihi rajiun. Selamat jalan wahai sahabatku...! Kami pun pasti menyusulmu.

Sampang, 22 Desember 2011 pukul 00:10 WIB tanah garam Madura.

***

Ini foto-foto kenangan kami selama bersama Agung.



Pizza Hut di ITC Surabaya
di MC Donals Surabaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar